Pages

Volleyball

Jumat, 24 Juni 2011

Pengaruh Metode Latihan dan Kemampuan Motorik Terhadap Ketepatan Servis Lompat Bolavoli

Penelitian terhadap teknis Voli ternyata dilakukan juga di perguruan tinggi. Salah satunya adalah yg bisa kit anikmati dibawah ini. Penelitian ini dilakukan oleh Paska Sarjana Universitas Sebelas Maret Solo, dan resumenya diambil dari publikasi di situs pasca.uns.ac.id/?p=208. selamat menikmati.

GUNAWAN. A. 120 908 009. Pengaruh Metode Latihan dan Kemampuan Motorik Terhadap Ketepatan Servis Lompat Bolavoli. Tesis. Surakarta. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta Oktober 2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Perbedaan pengaruh antara metode latihan sasaran tetap dan berubah arah terhadap ketepatan servis lompat bolavoli. (2) Perbedan hasil ketepatan servis lompat bagi mereka yang memiliki kemampuan motorik tinggi dan rendah bolavoli. (3) Pengaruh interaksi antara metode latihan dan kemampuan motorik terhadap ketepatan servis lompat bolavoli.
Penelitian dilaksanakan dengan metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2×2. Penelitian dilaksanakan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar. Besarnya sampel penelitian 40 Mahasiswa berasal dari jumlah populasi 52 Mahasiswa . Teknik pengambilan sampel dengan purposive random sampling. Variabel penelitian terdiri dari dua variabel independen yakni : variabel manipulatip : metode latihan sasaran tetap dan metode latihan sasaran berubah arah, variabel atributip yakni : kemampuan motorik tinggi dan kemampuan motorik rendah serta variabel dependen yakni : ketepatan servis lompat bolavoli. Teknik pengumpulan data dengan Tes dan Pengukuran, data kemampuan motorik, test vertical jump, sit- up dan medicine ball put data ketepatan bola servis lompat dengan test dari AAHPER Volley Ball. Teknik analisis data menggunakan analisi varians Anava 2×2 dangan taraf signifikansi α = 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode latihan dengan sasaran tetap dengan metode latihan sasaran berubah arah terhadap ketepatan servis lompat bolavoli. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 60.33 > Ftabel = 4.08. 2) Ada perbedaan yang signifikan hasil ketepatan servis lompat bolavoli bagi mereka yang memiliki kemampuan motorik tinggi dan motorik rendah. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 22.92 > Ftabel = 4.08. 3) Tidak ada pengaruh interaksi yang signifikan antara metode latihan dengan kemampuan motorik terhadap ketepatan servis lompat bolavoli. Hasilnya bermakna, karena Fhitung = 0.28 < Ftabel = 4.08.
Kata-kata kunci : Metode Latihan Sasaran Tetap, Metode Latihan Sasaran Berubah Arah, Kemampuan Motorik dan Ketepatan Servis Lompat Bolavoli.

Pelatihan




Falsafah kepelatihan

Kreasijaskes. Lahirnya seorang juara tidak terlepas dari peran pelatih. Atlet dengan bakat pembawaannya merupakan modal dasar lahirnya seorang juara. Persaingan ketat dalam olahraga dewasa ini telah melibatkan para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu. Sehingga untuk dapat memenangkan pertandingan tidaklah cukup bermodalkan bakat saja dan mutlak diperlukan bantuan dari berbagai disiplin dan pelatih adalah pemegang utamanya.
Bakat sebagaimana telah disinggung merupakan variable yang memungkinkan seorang atlet mencapai prestasi tinggi dalam cabang olahraga tertentu. Bakat individu tidak akan berkembang apabila tidak diberi kesempatan dan mencapai prestasi puncak apabila tidak diberi perlakuan-perlakuan secara intensif dan benar. Sesuai teori konvergensi perkembangan individu akan ditentukan oleh faktor perlakuan serta pengaruh-pengaruh dari luar.
Penampilan seorang atlet dapat ditinjau dari 4 dimensi :
(1) Dimensi Kesegaran Jasmani
(2) Dimensi Keterampilan
(3) Dimensi bakat pembawaan fisik
(4) Dimensi psikologi
Seorang pelatih harus memperhatikan ke-4 hal di atas, dan memerlukan kerjasama dengan berbagai disiplin ilmu, di samping tugas pokoknya meningkatkan ketrampilan dalam segi teknik, taktik, dan strategi pertandingan.
Falsafah Dasar
Kepelatihan merupakan usaha atau kegiatan memberi perlakuan (treatments) untuk membantu atlet agar pada akhirnya dapat mengembangkan diri sendiri dan meningkatkan bakat kemampuan, ketrampilan, kondisi fisik, pengetahuan, sikap-sikap, penguasaan emosi serta kepribadian pada umumnya.
Dalam olahraga atlet diharapkan dapat berbuat sebaik-baiknya yang berarti kemampuan pribadinya dapat berfungsi baik dalam suatu tingkat integritas tertentu dan menunjukkan kematangan emosional serta dapat menguasai diri.
Pendapat para ahli pada umumnya menunjukkan kecenderungan yang sama, yaitu bahwa olahraga dapat memberi dampak positif pada individu seperti peningkatan tanggung jawab, kejujuran dalam bermain, memperhatikan orang lain, kepemimpinan, menghargai para pelatih, wasit, dan pembina, setia, toleransi, disiplin yang akhirnya dapat diharapkan menjadi warga negara yang baik.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin meningkat, perkembangan masyarakat selalu meningkat dan tuntutan pemuda juga selalu meningkat. Ini semua harus mendapatkan perhatian para pelatih agar tidak tertinggal dalam upaya berlomba mencapai prestasi setinggi-tingginya. Selain itu perkembangan masyarakat dan pemuda harus dipahami agar perlakuan-perlakuan dan latihan-latihan yang diberikan sesuai dengan keadaan, tuntutan dan kebutuhan. Melalui kegiatan olahraga diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap perkembangan pribadi atlet, di samping upaya peningkatan prestasinya.
Kepribadian Pelatih
Keberhasilan pembinaan akan sangat ditentukan hasil interaksi antara pelatih dan atlet yang dibina. Pelatih harus memahami sifat-sifat kepribadian atletnya dan harus memahami sifat-sifat pribadinya sendiri agar dapat menyesuaikannya pada waktu berinteraksi dengan atlet yang memiliki sifat intravert dan ektravert, sifat terbuka dan senang bergaul dengan orang lain.
Berhasilnya pembinaan tidak hanya tergantung dari kesediaan atlet menyesuaikan diri dengan sikap dan kemauan pelatih tetapi juga tergantung pada kemampuan pelatih, menyesuaikan sikap dan tindakannya terhadap sifat-sifat kepribadian yang dibinanya.
Pelatih memahami cara-cara yang tepat untuk menimbulkan motivasi atlet, sehingga akhirnya dengan kemauan sendiri atlet berusaha mencapai target yang ditetapkannya, untuk mencapai prestasi lebih tinggi, memenangkan pertandingan dan memecahkan rekor sendiri.
Setiap pelatih juga harus memahami sifat-sifat kepribadiannya sendiri untuk dapat menyadari kelemahan-kelemahannya dan selanjutnya berusaha mengatasi kelemahan tersebut. Pada hakekatnya tidak ada manusia yang sempurna, harus menyadari bahwa upaya untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada dirinya selalu perlu dilakukan oleh seorang pelatih untuk mencapai prestasi yang dibinanya.
Sikap Pelatih Menghadapi Atlet
Sikap positif-proaktif, penuh tanggung jawab terhadap kemajuan atlet dan dilandasi optimisme bahwa yang dibina akan selalu mampu meningkatkan prestasi di bawah bimbingannya. Pelatih harus mempunyai falsafah yang jelas mengenai : (1) Apa yang akan dilakukan (2) Mengapa hal tersebut perlu dilakukan (3) Bagaimana melaksanakan dengan memahami segala kemampuan dan kekurangan atletnya serta memperhatikan kemungkinan dampak-dampak positif atau negatif yang dapat terjadi.
Hal di atas tidak mudah dilakukan dan memerlukan pengalaman yang perlu dipahami yaitu bahwa kepelatihan bukan hanya bahwa upaya meningkatkan pengetahuan, kemampuan fisik dan ketrampilan tetapi meliputi juga perkembangan motivasi, sikap, dan kepribadian atlet.
Tugas dan Peranan Pelatih
Pelatih harus selalu sadar dan memahami sasaran yang ingin dicapai dan tujuan akhir suatu latihan untuk meningkatkan prestasi dan mendapatkan kemenangan dalam pertandingan. Hal ini penting namun hendaknya menyadari pula bahwa yang lebih penting adalah peningkatan prestasi atlet serta perkembangan pribadinya. Kemenangan dalam suatu pertandingan bukanlah akhir sebuah perjalanan karena setiap kemenangan atau kekalahan merupakan awal dari suatu perjalanan untuk menghadapi kemenangan atau kekalahan berikutnya.
Banyak pelatih mengharapkan kemenangan bagi atletnya dalam waktu pendek. Hal ini kadang-kadang tidak menguntungkan dan bisa berbahaya kalau dasarnya kurang kuat. Sehingga perkembangan selanjutnya justru merugikan atlet yang terlalu cepat dipacu untuk menang dan untuk mencapai kemenangan sering sekali diberi latihan yang melebihi kemampuannya. Cara seperti ini dapat menimbulkan ”over training” dan pada akhirnya mengalami kejenuhan untuk berlatih dan berhenti sebelum mencapai umur ideal untuk bisa berprestasi setinggi-tingginya. Gejala ini disebut ”burn out” yaitu atlet dipacu atau diberi latihan berlebihan dengan harapan cepat sebagai juara, sedangkan secara fisik dan mental belum siap.
Pengertian tentang ”golden age” untuk tiap-tiap cabang olahraga perlu dipahami agar dapat membuat perencanaan latihan secara teratur, terarah, berkesinambungan untuk mencapai prestasi setinggi-tingginya pada usia ideal dengan memanfaatkan seluruh potensinya. Untuk itu dibutuhkan pendekatan individual agar memahami kemampuannya dan sifat-sifat yang dibina.
Upaya menyiapkan untuk mencapai prestasi tinggi dibutuhkan pengetahuan mengenai psikologi atlet untuk bisa memahami gejala tingkah lakunya agar bisa memberikan perlakuan yang tepat. Menurut Singer (1984) ada beberapa alasan mengapa seorang atlet berhenti dan tidak melanjutkan aktivitas olahraga, yaitu:
(1) Kegiatan yang menjemukan
(2) Kegiatan yang kurang menimbulkan tantangan rangsangan
(3) Kegiatan tidak menyenangkan
(4) Pengalaman yang didapat dalam kegiatan menimbulkan frustasi dan kekecewaan
(5) Para atlit merasa takut gagal
(6) Para atlit merasa takut untuk sukses
(7) Para atlit tidak mendapatkan pengakuan
(8) Para atlit tidak menetapkan sasaran capaian secara realistis yang ingin dicapai terlalu tinggi
(9) Sistem penunjangnya (keluarga, teman, pelatih) terlalu lemah
Untuk dapat melakukan tugas dan peranan pelatih dengan sebaiknya maka beberapa hal di bawah ini perlu mendapat perhatian, yaitu :
(1) Menciptakan komunikasi yang baik antara pelatih dengan atlet
(2) Memahami watak, sifat-sifat, kebutuhan dan minat
(3) Pelatih harus menjadi motivator
(4) Membantu atlet dalam memecahkan problem-problem yang dihadapi.
Atlet adalah orang yang selalu dihadapkan kepada permasalahan baik permasalahan mengejar prestasi, menghadapi tekanan lawan maupun penonton, kemungkinan mengalami kegagalan dan sebagainya. Hal itu harus selalu dipikirkan bagaimana menyiapkan atlet agar matang dalam menghadapi pertandingan-pertandingan. Belajar mengatasi stres merupakan hal yang sangat penting agar dapat memiliki mental sebagai juara.
Permasalahan-permasalahan yang bersifat teknis maupun pribadi selalu dihadapi, solusinya pelatih harus selalu peka dan selalu memperhatikan keadaan dan perkembangan individu yang dibina.

2010




Sananta, Bank Sumsel, Sigap & TNI AU Degradasi
Badung - Juara bertahan putra Samator Surabaya berhasil mempertahankan gelar Liga Bola Voli Divisi Utama 2010 di GOR Purnakrida, Kerobokan, Badung.
Samator berhasil memupus ambisi Bantul Yuso Gunadarma menjadi juara dengan menang 3-0 (25-17, 25-18 dan 25-20) dalam pertandingan final Minggu (19/12) siang. Bantul Yuso gagal melakukan revans setelah tahun lalu juga dikalahkan Samator.
Sejak awal, mental Bantul Yuso terlihat down menghadapi Adam dan kawan-kawan. Penerimaan service seringkali tidak akurat sehingga menyulitkan setter Antonius untuk membagi bola. “Libero tidak bermain bagus sehingga penerimaan bola tidak sempurna,” kata Putut Marhaento, pelatih Bantul Yuso mengomentari penampilan anak asuhnya.

Menurut dia, pemainnya tidak bisa mengelola semangat bertanding sehingga tampil tidak dalam kondisi terbaik. “Anak-anak tampil antiklimaksdi final,” kata Putut. Dia melihat, timnya masih membutuhkan pemain allround untuk memecahkan kebuntuan.

Tanda-tanda kekalahan Bantul Yuso sudah terlihat awal pertandingan. Diperkuat Ramzil Huda, pemain nasional bertinggi 196 cm, Bantul Yuso tidak memperlihatkan semangat bertanding melawan juara bertahan. Berkali-kali serangan mereka dimentahkan oleh blocker Samator yang dipimpin Johny Sugiatno. Di set pertama, Samator menang mudah dengan skor 25-17.

Samator sebenarnya tidak tampil dalam kondisi puncak. Hanya saja, banyaknya kesalahan sendiri yang dilakukan oleh pasukan Bantul Yuso memudahkan mereka merebut poin. “Penampilan bagus anak-anak justru kemarin di semifinal melawan Tirta Dewata,” kata Hari Trisnardji, Manajer Samator.

Dia menyatakan, menurunnya penampilan Bantul Yuso pada pertandingan membuat pasukannya mudah merebut kemenangan. “Kita tetap fokuskan pada blocker untuk menjaga Ramzil Huda,” kata Hari.

Samator akhirnya menutup pertandingan tiga set langsung setelah spike keras pemain pengganti, Faisal, jatuh di daerah pertahanan Bantul Yuso. “Target berikutnya adalah juara Proliga,” ujar Hari.

Sementara, pada perebutan tempat ketiga, Tirta Dewata harus menyerah 0-3 melawan pasukan muda Indomaret Sidoarjo. Meskipun didukung oleh ribuan penonton, Tirta Dewata gagal menunjukkan permainan terbaik dan menyerah 19-25, 22-25 dan 25-16.

Di bagian putri, Popsivo Polwan Jakarta berhasil menjadi juara ketiga setelah mengalahkan Bantul Yuso Gunadarma tiga set langsung dengan skor 25-19, 25-21 dan 26-24.
Bank Jatim Juara Livoli 2010  
Badung -  Mabes TNI Jakarta gagal mempertahankan gelar juara setelah dikalahkan Bank Jawa Timur pada partai final di GOR Purnakrida, Kerobokan, Badung, Minggu (19/12). Padahal Mabes TNI diperkuat pemain nasional Yokbeth Kapasiang.Bank Jatim tampil mengagumkan dengan memperlihatkan semangat juara dan menang dengan skor 3-1 (22-25, 25-17, 25-19 dan 25-13).
Mabes TNI mengawali pertandingan dengan sangat meyakinkan. Kedatangan Yokbeth menyuntik kepercayaan diri anak asuh Joko Margo itu untuk mempertahankan gelar. Terbukti, di set pertama, Susanti Martalia dan kawan-kawan berhasil menang dengan skor 25-22. Namun, penampilan Mabes TNI justru semakin menurun di set berikutnya. Sebaliknya, Bank Jatim yang dimotori oleh Ratih justru semakin mendominasi.
Kondisi Yokbeth yang belum pulih dari membela Indonesia di Asian Beach Games benar-benar dimanfaatkan oleh Bank Jatim. “Yokbeth performanya tidak maksimal dan anak-anak bisa memanfaatkan itu,” kata Manajer Bank Jatim, Johanes Kunto. Tidak maksimalnya Yokbeth, membuat irama permainan Mabes TNI menjadi kacau. Kondisi ini diperparah oleh fisik pemain yang menurun.  “Beberapa pemain memang kondisi fisiknya menurun,” kata Joko Margo, Pelatih Mabes TNI. Meski begitu, kata dia, Bank Jatim bermain bagus petang ini. “Kita kesulitan mengantisipasi bola open,” kata Joko. Akibat lemahnya blok dari Mabes, Bank Jatim menang mudah di tiga set berikutnya. Apalagi beberapa kali penerimaan bola dari pemain Mabes TNI tidak sempurna, sehingga kesulitan membangun serangan.

Di set ketiga, Bank Jatim bahkan sempat unggul 16-8. Berkali-kali spike keras Ratih gagal dibendung oleh pertahanan Mabes TNI. Bank Jatim akhirnya menjadi juara setelah spike keras Ratih jatuh di daerah pertahanan Mabes TNI. Dengan kemenangan ini, maka Bank Jatim berhasil balas kekalahan pada pertandingan final tahun lalu.

Sementara, pemain terbaik putri diraih oleh spiker tajam Bantul Yuso Gunadarma, Tiara Putri sementara pemain terbaik putra diraih oleh kapten Samator Surabaya, Adam.
Bank Sumsel dan SKR Sigap Dipastikan Terdegradasi  
Badung - Tim putra Bank Sumsel Bangka Belitung dan tim putri SKR Sigap Jakarta dipastikan terdegradasi dari Divisi Utama Liga Bola Voli PBVSI 2010 di GOR Purnakrida, Kerobokan, Badung, Bali. Kedua tim ini gagal memetik kemenangan pada partai menentukan, Jumat (17/12) siang.

Bank Sumsel, yang sehari sebelumnya dikalahkan Indomaret Sidoarjo tiga set langsung, harus mengakhiri perjuangan mereka di kejuaraan ini setelah dikalahkan PLN Jakarta dengan skor 0-3 (18-25, 21-25 dan 18-25). Meskipun diperkuat dua quicker nasional, Brian Alfianto dan Andri, Bank Sumsel gagal bangkit dari keterpurukan.
PLN Jakarta, yang diperkuat pemain terbaik Proliga Bola Voli 2010 Ma’ruf Herlambang, tidak memberikan kesempatan sedikitpun kepada Bank Sumsel untuk mengembangkan permainan. Kombinasi permainan cepat dan spike tajam dari pemain PLN, membuat pertahanan Bank Sumsel keteteran. Passing yang tidak akurat dan block yang tidak sempurna dari Bank Sumsel membuat PLN dengan mudah membangun serangan. Ini belum termasuk service lompat Ma’ruf yang berkali-kali meraih angka.

PLN Jakarta, yang sehari sebelumnya dikalahkan Bantul Yuso Gunadarma, berhasil memenangkap pertandingan ini untuk memperebutkan posisi kelima dan keenam. PLN Jakarta akan memperebutkan posisi kelima dan keenam.

Di bagian putri, SKR Sigap Jakarta juga dipastikan tersisih dari Divisi Utama setelah menelan kekalahan dari Tectona Bandung. Tectona yang menurunkan sebagian besar pemain muda menang tiga set langsung yakni 25-21, 25-23 dan 25-23. Tectona akan memperebutkan posisi kelima dan keenam berdasarkan perhitungan angka.

Pertandingan hari ini juga akan mempertemukan tuan rumah Tirta Dewata melawan Berlian Jawa Tengah serta Jakarta P2B Sananta melawan juara bertahan Samator Surabaya, untuk memperebutkan dua tempat di empat besar. Dua tempat sebelumnya diraih oleh Bantul Yuso Gunadarma dan Indomaret Sidoarjo.

Sementara di bagian putri, Popsivo Polwan Jakarta akan menghadapi PLN Jakarta dan TNI AU Jakarta melawan Mabes TNI Jakarta untuk memperebutkan tempat di empat besar. Dua tiket lainnya sudah ditempati Bank Jatim dan Bantul Yuso. Sumber : TEMPOINTERAKTIF

Peserta Kompetisi Proliga

Proliga 2002

Tim Putra :
  • Jakarta Monas
  • Jakarta Phinisi
  • Jakarta Patriot
  • Jakarta Prince
  • Bogor Tunas
  • Bandung Tectona
  • Yogya Yuwana
  • Surabaya Flame
Tim Putri :
  • Jakarta Monas
  • Jakarta Phinisi
  • Jakarta Patriot
  • Jakarta Princess
  • Bogor Tunas
  • Bandung Tectona
  • Yogya Yuwana
  • Gresik Phonska

Proliga 2003

Tim Putra :
  • Jakarta Monas Bank DKI
  • Jakarta BNI Phinisi
  • Jakarta Sananta
  • Bandung Tectona
  • Yogya Gunadarma
  • Surabaya Flame
Tim Putri :
  • Jakarta Monas Bank DKI
  • Jakarta BNI Phinisi
  • Bandung Tectona
  • Bandung Artdeco Bank jabar
  • Yogya Gunadarma
  • Gresik Phonska

Proliga 2008

Tim Putra:
  • Jakarta BNI Taplus
  • Jakarta P2B Sananda
  • Bantul Yuso Tomkins
  • Surabaya Samator
  • Jember Pemkab
Tim Putri:
  • Jakarta BNI Taplus
  • Jakarta Electric PLN
  • Jakarta Popsivo
  • Surabaya Bank Jatim
  • Gresik Petrokimia
  • Bogor Prayoga Unitas

Proliga 2009

Berikut adalah tim yang mengikuti ajang Sampoerna Hijau Voli Proliga 2009:
Tim Putra:
  • Jakarta BNI Taplus
  • Jakarta P2B Sananta
  • Bantul Yuso Tomkins
  • Surabaya Samator
  • Jember Pemkab
  • Palembang Bank Sumsel
Tim Putri:
  • Jakarta BNI Taplus
  • Jakarta Elektrik PLN
  • Jakarta Popsivo Polwan
  • Surabaya Bank Jatim
  • Gresik Petrokimia
  • Bogor Prayoga Unitas

Proliga 2010

Tim Putra:
  • Surabaya Samator
  • Jakarta Sananta
  • Palembang Bank Sumsel Babel
  • Jakarta BNI 46
  • Bantul Yuso Gunadharma
Tim Putri:
  • Jakarta Electric PLN
  • Jakarta BNI 46
  • Gresik Petrokimia
  • Jakarta Popsivo Polwan
  • Jakarta TNI AU

Proliga 2011

Tim Putra:
  • Semarang Bank Jateng
  • Jogja Yuso Gunadharma
  • Jakarta Electric PLN
  • Surabaya Samator
  • Jakarta Sananta
  • Palembang Bank Sumsel Babel
  • Jakarta BNI 46
  • Bantul Yuso Gunadharma
Tim Putri:
  • Jakarta Electric PLN
  • Jakarta BNI 46
  • Gresik Petrokimia
  • Jakarta Popsivo Polwan
  • Jakarta TNI AU
  • Alko Bandung
  • Bontang Badak LNG

SAMATOR

Surabaya Samator adalah nama klub bola voli profesional (Proliga) yang bermarkas di kota Surabaya. Terlihat dari namanya, klub ini disponsori oleh perusahaan Samator Group --- sebuah perusahaan yang berpusat di kota Surabaya yang merupakan produsen gas industri terbesar di Indonesia saat ini.
Pada tanggal 29 April 2007, Surabaya Samator berhasil menjadi juara Proliga 2007 yang disponsori oleh Sampoerna Hijau dengan mengalahkan klub Jakarta BNI Taplus dalam tiga set langsung (25-17, 25-20, 28-26) di Istora Senayan Jakarta.
Berikut ini adalah daftar pemain, pelatih dan manajer Surabaya Samator tahun musim Proliga 2007:
Pemain:
  • Aris Rizqon (C)
  • Joni Sugiyatno
  • Affan Priyo Wicaksono
  • Didi Irwandi
  • Nur Widayanto
  • Ayip Rizal
  • Fadlan Abdul Karim
(Catatan: Ke-tujuh pemain di atas adalah juga pemain Pelatnas Bola Voli)
Pelatih: Hu Xin Yu (terpilih untuk menjadi pelatih kepala Pelatnas Bola Voli)
Asisten Pelatih: Hadi Sampurno
Manajer: Hary Trisnardjo
PBVSI Sulsel Bidik Pra PON
MAKASSAR,UPEKS--Selain Cabang Olahraga (Cabor), panjat tebing yang saat ini tengah melangsungkan babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON), cabang bola voli juga tengah mempersiapkan atletnya untuk bertolak ke Pra PON Senin (20/6) nanti.

Untuk kontingen bola voli, Sulsel sendiri akan mengikutkan tim baik di nomor in door maupun voli pantai.
Berbicara pesta hajatan olahraga empat tahun sekali itu, bola voli Sulsel memang belum memberikan prestasi yang menggembirakan. Hal itu terlihat saat PON XVII di Kalimantan Timur (Kaltim) lalu, cabor ini gagal melenggang ke PON.
"Untuk PON lalu cabor bola voli kita memang tidak melaju ke PON setelah terhenti di babak kualifikasi," tutur Drs Ad'dien, selaku Ketua Bimbingan Prestasi (Bimpres) KONI Sulsel kepada Upeks Jumat (17/6) kemarin.
Gagal menorehkan prestasi pada perhelatan olahraga antar provinsi tahun lalu, membuat cabang olahraga ini kembali diharapkan bisa memetik hasil maksimal saat bersaing ketat bersama tim voli asal Jawa, seperti diketahui tim-tim voli asal Jawa sudah bersaing di kancah internasional.
"Memang kita ketahui klub-klub asal Jawa memiliki atlet yang sudah bersaing di kejuaraan internasional. Meski demikian KONI Sulsel sendiri tetap optimis," kata Ad'dien.
Sementara untuk materi pemain, tahun ini Sulsel bakal menurunkan pemain yang berbeda pada PON Kaltim lalu.
"Ya tentunya materi pemain yang dulu dan sekarang pasti berbeda dan inilah yang kita harapkan atlet-atlet kita bisa bersaing disana," tutupnya.
Berlaga pada babak kualifikasi PON, cabor bola boli Sulsel memang tercatat sebagai cabang yang berada di proritas keempat, berbeda dengan beberapa cabor unggulan lain seperti karate dan pencak silat.

Bola Voli II (Perkembangan Bola Voli)

Salah satu perlengkapan yang paling vital pada permainan bola voli adalah bola. Namun, waktu pembuatan bola yang pertama, untuk permainan bola voli masih menjadi sebuah perdebatan. Ada beberapa sumber yang menyatakan bahwa bola voli yang resmi atau standar pertama kali dibuat pada tahun 1896 oleh Spalding. Sementara itu, beberapa sumber yang lain menyatakan bahwa bola voli yang standar pertama kali dibuat pada tahun 1900.
Seiring berjalannya waktu, permainan bola voli-pun terus mengalami perubahan-perubahan, baik dari segi peraturan permainan, tekhnik permainan, maupun skill para pemainnya. Perhitungan skor mengalami perubahan pada sekitar tahun 1917. Batasan skor yang pada awalnya 21 poin, saat itu telah diubah menjadi 15 poin. Perubahan juga masih terjadi pada tahun 1920, yaitu dalam segi peraturan permainannya. Pada tahun 1920 ini telah diperkenalkan aturan “tiga pukulan” dan telah dibentuk juga batas menyerang pada baris belakang.
Perkembangan permainan bola voli yang terus mengalami kemajuan, telah semakin banyak merebut minat para pecinta olahraga di dunia. Setelah berhasil memperkenalkan permainan bola voli ke seluruh lapisan masyarakat Amerika Serikat, permainan bola voli-pun semakin melebarkan sayapnya ke negara-negara di luar Amerika. Pada tahun 1900, Kanada telah menjadi negara asing pertama yang mengadopsi permainan bola voli tersebut. Penyebaran permainan bola voli ini pun terus berlanjut ke negara-negera yang lain. Brazil, Rusia, China, Asia, dan Eropa merupakan wadah-wadah di mana permainan bola voli menjadi sebuah olahraga yang sangat populer.

Skills Dalam Permainan Bola Voli
Sama halnya dengan permainan yang lain, permainan bola voli ini juga merupakan salah satu jenis permainan yang sangat membutuhkan skill yang tinggi. Skill yang dimaksud disini adalah kualitas penguasaan tehnik-tehnik yang terdapat dalam bola voli, baik tehnik menyerang maupun tehnik bertahan. Untuk menjadi tim bola voli yang kompetitif, maka para pemain dalam sebuah tim bola voli harus menguasai 6 macam tehnik dasar pada permainan tersebut. Enam tehnik dasar yang harus dikuasai dengan baik oleh seorang pemain bola voli adalah tehnik dalam melakukan servis, pass, set, attack, block, dan dig. Ke-6 tehnik dasar ini merupakan tehnik-tehnik permainan yang telah diperkenalkan dan dimainkan selama bertahun-tahun. Dan pada akhirnya, ke-6 tehnik dasar tersebut telah ditetapkan sebagai standar dalam pelatihan bola voli tingkat tinggi.

Selasa, 21 Juni 2011

Sejarah

Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat).
William G. Morgan dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada tahun 1942. YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh George William.
Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA , menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang.
Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).

Alat permainan

Bentuk lapangan bola voli
bola voli

Lapangan permainan

Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter. [3] Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 cm.

Bola

Bola tersebut memiliki keliling lingkaran 65 hingga 67 cm, dengan berat 260 hingga 280 gram. Tekanan dalam dari bola tersebut hendaknya sekitar 0.30 hingga 0.325 kg/cm2 (4.26-4.61 psi, 294.3-318.82 mbar atau hPa).

Net

Ukuran tinggi net putra 2,43 meter dan untuk net putri 2,24 meter.

Cara permainan

Suasana permainan bola voli
Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu.[4]
Dalam sebuah tim, terdapat 4 peran penting, yaitu tosser (atau setter), spiker (smash), libero, dan defender (pemain bertahan). Tosser atau pengumpan adalah orang yang bertugas untuk mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan. Spiker bertugas untuk memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan. Libero adalah pemain bertahan yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men-smash bola ke seberang net. Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima serangan dari lawan.
Permainan voli menuntut kemampuan otak yang prima, terutama tosser. Tosser harus dapat mengatur jalannya permainan. Tosser harus memutuskan apa yang harus dia perbuat dengan bola yang dia dapat, dan semuanya itu dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh ke lapangan sepanjang permainan. Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan mengusahakan untuk mencapai angka 25 terlebih dahulu untuk memenangkan suatu babak.
Rotasi pemain bola voli

Urutan serve

Penghitungan angka

Aturan permainan dari bola voli adalah:[5]
  1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai
  2. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak, maka musuh pun akan mendapat nilai

Sistem Pertandingan

  • Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan
disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim.
  • Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan.
  • Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
  • Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang
lain.
  • Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
  • Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
  • Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
  • Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
  • Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.
  • Kesalahan meliputi:
    • Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.
    • Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola voli harus di pantulkan tanpa mengenai dasar lapangan.
    • Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum menyentuh permukaan lapangan.
    • Pada saat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan.
    • Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
    • Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
    • Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang.
    • Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai double faults.
  • Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakhir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
  • Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
  • Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan internasional.

Teknik Bola Voli

Servis

Servis pada zaman sekarang bukan lagi sebagai awal dari suatu permainan atau sekedar menyajikan bola, tetapi sebagai suatu serangan pertama bagi regu yang melakukan servis. Servis terdiri dari servis tangan bawah dan servis tangan atas.Servis tangan atas dibedakan lagi atas tennis servis,floating dan cekis.
1.servis tangan bawah
   -mula-mula pemain berdiri dipetak servis dengan kaki kiri lebih kedepan dari kaki kanan.
   -bola dipegang dengan tangan kiri
   -Bola dilambungkan tidak terlalu tinggi,tangan kanan ditarik ke bawah belakang
   -setelah bola kira-kira setinggi pinggang,lengan kanan diayunkan lurus kedepan untuk memukul bola
   -telapak tangan menghadap bola dan tangan ditegangkan untuk mendapat pantulan yang sempurna,ta-
    ngan dapat pula menggenggam.
2.tennis servis
   -Sikap persiapan dimulai dengan mengambil posisi kaki kiri lebih kedepan, kedua lutut agak rendah
   -tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola,tangan kirimenyangga bola,tangan kanan diatas
    bola.
   -bola dilambungkan dengan tangan kiri kira-kira 1/2 meter diatas kepala
   -tangan kanan ditarik kebelakang atas kepala,menghadap depan
   -lakukan gerakan seperti mensmesh bola,perhatian terpusat pada bola
   -lecutan tangan diperlukan pada saat p[erkenaan bola.
3.floating servis
   -posisi kaki sama seperti tennis servis
   -tangan kiri memegang bola dan tangan kanan disamping setinggi pelipis
   -dengan tangan kiri bola dilambungkan ssedikit kesamping kanan tidak terlalu tinggi
   -setelah bola melambung keatas setinggi kepala, tangan kanan dipukulkan pada bagian tengah bola.
   -pukulan float dapat dilakukan dengan beberapa cara:
       = dengan tumit tangan
       = dengan tangan, dimana ibu jari dilipat kedalam dan menempel pada telapak tangan
       = memukul dengan tangan tergenggam.
4.cekis
   -sikap permulaan dengan mengambil sikap berdiri menyamping dengan tubuh bagian kiri lebih dekat
    kejaring.
   -bola dipegang tangan kiri dan kanan.
   -saat bola dilambungkan, badan diliukkan sedikit kebelakang dan lutut ditekuk
   -kedua tangan dijulurkan kearah samping bawah kanan dalam keadaan memegang bola.
   -bola dilambung keatas kepala dengan kedua belah tangan.
   -setelah bola lepas, tangan kanan ditarik kesamping kanan bawah, liukkan badan kekanan.
   -berat badan ada dikaki kanan,telapak tangan menghadap keatas
   -setelah bola ada pada jangkauan tangan,secepatnya bersama sama lengan,liukkan badan kesamping kiri
   -perkenaan bola bagian bawah belakang bola,pukulan bola dibantu liukkan badan dan lecutan tangan.
Service ada beberapa macam:
  • Service atas adalah service dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya. Kemudian Server melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.
  • Service bawah adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul bola. Tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari bawah.
  • Service mengapung adalah service atas dengan awalan dan cara memukul yang hampir sama. Awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak terlalu tinggi (tidak terlalu tinggi dari kepala). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat bola dengan ayunan yang sangat pendek.
                Yang perlu diperhatikan dalam service
  • Sikap badan dan pandangan.
  • Lambung keatas harus sesuai dengan kebutuhan.
  • Saat kapan harus memukul bola.

Passing

  • Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan kebawah)
    • Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
    • tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
    • Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.
  • Passing Keatas (Pukulan/pengambilan tangan keatas)
    • Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
    • Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk lengkungan setengah bola.
    • Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.
    • Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan
    • Menggunakan gerakan kaki untuk menambah power

Smash (spike)

Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada diatas jaring, untuk dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu memperhatikan faktor-faktor berikut: awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan. Teknik smash Menurut Muhajir Teknik dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal (2006,23). Menurut pendapat M. Mariyanto mengemukakan bahwa : “ Smash adalah suatu pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas , sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi berada diatas net , maka bola dapat dipukul tajam ke bawah .” (2006 : 128 ) Menurut Iwan Kristianto mengemukakan bahwa , Smash adalah pukulan keras yang biasanya mematikan karena bola sulit diterima atau dikembalikan . “ (2003 : 143 ) . Spike adalah merupakan bentuk serangan yang paling banyak digunakan untuk menyerang dalam upaya memperoleh nilai suatu tim dalam permainan voli . Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Teknik Smash atau spike adalah cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan untuk mencapai pukulan keras yang biasanya mematikan ke daerah lawan. Tes smash Menurut Sandika mengemukakan bahwa tes smash adalah tolok ukur untuk mengukur kemampuan smash.

Membendung (blocking)

Bola yang melewati tangan bloker
Dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi bola yang datang dari daerah lawan. Sikap memblok yang benar adalah:
  • Jongkok, bersiap untuk melompat.
  • Lompat dengan kedua tangan rapat dan lurus ke atas.
  • Saat mendarat hendaknya langsung menyingkir dan memberi kesempatan pada kawan satu regu untuk bergantian melakukan block.
Block ada dua macam. 1. block tunggal 2. block ganda Block tunggal adalah membendung bola yang dilakukan oleh satu orang pemain Block ganda adalah membendung bola yang dilakukan oleh dua orang pemain atau lebih.Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan block ganda antara lain adalah memadukan langkah kaki dan kerjasama antar blocker dalam menentukan waktu lompatan dan arah pergerakan bola.

Kedudukan pemain (posisi pemain)

Pada waktu service kedua regu harus berada dalam lapangan / didaerahnya masing-masing dalam 2 deret kesamping. Tiga deret ada di depan dan tiga deret ada di belakang. Pemain nomor satu dinamakan server, pemain kedua dinamakan spiker, pemain ketiga dinamakan set upper atau tosser,pemain nomor empat dinamakan blocker, pemain nomor lima dan enam dinamakan libero